DEBAT PERTAMA ENAM PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN DOGIYAI 

NABIRE|DETIKPAPUA.COM—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dogiyai menggelar debat publik pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dogiyai Tahun 2024 di Aula Bethesda, Karang Mulia, Kota Nabire, Senin (28/10/2024).

Debat kandidat pertama dengan mengangkat tema ‘Transformasi Pembangunan Ekonomi, Sosial, Budaya, Strategi dan Inovasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Dogiyai.

Ketua KPU Dogiyai Elias Petege dalam sambutannya mengatakan, debat publik merupakan satu ruang yang disiapkan penyelenggara Pemilu agar para Paslon dapat memaparkan visi misi serta program unggulan kepada masyarakat yang menjadi objek prima dalam pembangunan Kabupaten Dogiayi lima tahun kedepan.

Petege mengharapkan para paslon Bupati dan wakil bupati Kabupaten Dogiyai memanfaatkan waktu selama debat Publik berlangsung agar visi dan misi serta program unggulan dapat tersampaikan dengan baik dan masyarakat mengetahui profil para paslon serta programnya untuk menentukan pilihannya.

Dalam debat ini KPU menghadirkan 5 orang Panelis yang ahli di bidangnya masing-masing sesuai d3ngan tema yang akan didebatkan, mereka diantaranya 1) Prof.Dr. Avelinus Lefaan, Guru Besar Universitas Cendrawasih, 2) Karl Karoluz Wagab Meak, MT, pakar bidang Pengelolaan SDA, 3) Desi Natalia Edowai Dosen Universitas Negeri Papua, ahli di bidang teknik pertanian dan beberapa kali melakukan riset tentang pengembangan kopi dan sayuran di Kabupaten Dogiyai, 4) Titus Kris Pekey, Akademisi dan Budayawan dan Ketua Ekologi Papua, penulis Buku Manusia Mee, 5) Kristianus Tebai, S.KM, Praktisi Kesehatan.

Debat kali ini dinilai tidak sesuai harapan KPU dan masyarakat sebab keenam paslon yang berdebat melenceng dari Tema pembahasan yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Dogiyai. Para paslon mengedepankan egonya untuk menang sendiri sehingga pertanyaan antar paslon tidak berdasarkan pokok pembahasan dan visi misi, karena itu setiap jawaban paslon tidak menjawab pertanyaan berdasarkan pokok pembahasan dan visi misi yang ada.

Dalam perdebatan, tensi serang pribadi menjadi hal utama baik menjawab maupun menanyakan pertanyaan antar paslon sehingga setiap pertanyaan para paslon tidak ada korelasinya dengan Thema Debat dan Visi Misi yang mereka memaparkan. Tensi serang menyerang pribadi antar paslon tak ujung henti hingga berakhirnya perdebatan.

Untungnya adalah tensi serang pribadi ini dikendalikan oleh paslon nomor urut 1 Ruben Magai, S.IP dan MATEUS DOUW (MAGAI-DOUW). Hal ini terlihat jelas dalam tanggapan jawaban paslon lain terhadap paslon Magai-Douw bahwa jika jawaban mendekati pertanyaan berarti dinyatakan cukup jelas meskipun jauh dari pertanyaan, dan paslon lain pun ikuti hal yang sama sehingga paslon nomor urut 1 berhasil mengendalikan situasi dan tensi serang pribadi antar paslon meskipun tidak seratur persen (100℅). (Forest Boma/*)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *